Minggu, 03 Januari 2016

Pengalaman Pertama Masuk SMA

Selamat malam!, Saya menulis ini ketika dengan manisnya duduk di sebuah warung kopi dan bertemankan kopi susu yang menjadi favorit saya. Bercerita tentang masa SMA tentunya tidak akan pernah habisnya dan berikut pengalaman pertama ketika saya menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di tingkat SMA.

Regrads,

Deka Indo Astra Putra


Setelah smp pasti ada sma, Lulus dari smp membuat saya harus mencari sekolah untuk melanjutkan pendidikan saya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu, SMA. Sama seperti dulu ketika saya ingin mencari SMP dulu, saya tidak memikirkan ke sekolah mana saya akan mendaftar saya hanya membuat satu keputusan, yaitu bersekolah di smp alazhar, padahal kalau dilihat dari NEM, saya bisa masuk smp negeri 10 smp negeri yang lumayan terkenal di pontianak akan tetapi saya lebih memilih SMP Al-Azhar untuk meneruskan sekolah saya alasannya simpel saya akan bersekolah mengenakan celana panjang dan sepertinya akan keren karena sekolah lain memakai celana pendek, ya alasan lucu, simpel dan ga masuk diakal itulah saya memilih SMP Al-Azhar haha. Begitu masa SMA ini, saya ingin bersekolah di sekolah olahraga sma negeri 7, Sma yang sudah sangat terkenal tim basketnya tapi kali ini ceritanya lain, NEM saya tidak cukup untuk saya masuk kesana.

Saya pun bingung ingin sekolah dimana, saya ingin bersekolah dimana saya bisa bermain basket di tim sekolah yang kuat dan ternama tapi apa daya, abang saya yang alumni sma negeri 4 menyuruh saya untuk masuk ke sma 4 karna NEM saya cukup untuk masuk kesana.Tapi, saya berpikir sma 4 adalah sekolah yang cukup jauh dari rumah saya, saya pun menolak untuk bersekolah disana, apalagi saya tidak pernah mendengar sepak terjang tim basket sekolah itu, ketika saya bingung orang tua saya pun menyuruh saya untuk mendaftar di sma muhammadiyah 1 pontianak perintah yang cukup membuat saya frustasi tentunya, karna menurut informasi yang saya dapat kelas 1 sma muhammadiyah masuk siang karna gedung sma yang bertempat di jl.parit haji husin 2 tidak muat untuk menampung banyaknya anak-anak kelas 1 sma muhammadiyah dan tentu saja saya tidak pernah mendengar ada tim bola basket di sma muhamadiyah. Pun tentunya sangat berat masuk sekolah jam setengah 1 dan pulang jam setengah 6, karna tidak seperti sekolah-sekolah lain yang masuk pagi dan mempunyai banyak waktu untuk bermain basket. Saya pun sempat berpikir lagi, karna saya sangat ingin masuk sma 7 dimana sekolah itu sangat saya damba-dambakan apalagi sepupu saya yang bersekolah disitu sudah menyuruh saya masuk kesitu juga. Orang tua saya pun memberikan solusi yaitu, bersekolah dulu  di muhammadiyah 1 tahun dan setelah itu pindah ke sma 7, saya pun cepat-cepat mendaftar di sma muhammadiyah, karna menurut informasi pendaftarannya sudah mau ditutup dan akhirnya dengan berat hati saya bersekolah di Sma Muhammadiyah 1 dengan tujuan ketika kelas 2 saya pindah ke Sma 7.

Setelah resmi menjadi siswa sma, kami pun dihadapkan dengan kegiatan yang namanya MOS (Masa Orientasi Murid) atau lebih dikenal dengan ospek atau mungkin lebih dikenal pula lagi plonco. Kegiatan ini cukup bagus dan menarik buat saya karna kita akan mengenal kakak-kakak kelas yang bergabung di organisasi-organisasi di sma dan kita pun medapat "PELAJARAN HIDUP" yang tentunya akan kita alami di masa sma yang akan berbeda dgn masa smp. Ada satu kejadian lucu ketika ospek dimana kita diwajibkan mengetahui nama-nama kakak kelas yang menjadi panitia ospek kita dan minta tanda tangannya ada satu kakak kelas yang namanya panjang seperti rel kereta api dan sangat susah untuk diingat ketika itu kakak yang “sangat baik” datang ke kelas dengan menyebutkan namanya sepersekian detik dengan namanya yang panjang itu dimana tentunya satu kelas tidak bisa mengingat apalagi menuliskan namanya dan seperti senior-senior kebanyakan ketika ditanya hanya kecuekan dengan level jutek yang luar biasa, ketika saya meminta namanya lagi kebetulan ada abang kelas sekaligus tetangga saya disaat itulah tetangga itu langsung mengambil buku saya lalu menyuruh kakak itu menulis sendiri serta menandatangani buku itu bahkan bukan cuma dia saja yang diminta tapi panitia lainnya juga saya langsung nahan ketawa karna kakak itu diceramahi dengan tetangga saya dan membuat saya seperti "terlindungi" ketika MOS.

Dihari terakhir, kami pun disuruh memilih eskul-eskul yang dsediakan oleh sekolah, banyak sekali eskul-eskul yang disediakan di sma muhammadiyah ini, kami wajib memilih satu eskul dan boleh lebih,tapi, meskipun banyaknya eskul itu tidak bisa mepengaruhi mata saya yang langsung tertuju kepada eskul basket, sebelum menulis kata basket di lembaran itu saya sambil berpikir memangnya ada ya tim basket di Sma ini dan bertanya timnya hebat? Lalu saya bergumam sendiri, Ah paling tim kelas teri menurut saya tapi tetap saja saya tulis basket di lembaran kertas eskul tersebut. Mungkin ini tantangan yang harus saya lewati di SMA ini.

Selesai.,

1 komentar: