Akhirnya kompetisi LKIA CUP itu pun mulai, kami masuk di grup yang
sangat berat yaitu SMK IMMANUEL 2, dan SMA 9. Di pertandingan pertama kami
melawan smk immanuel 2, betapa kagetnya saya tidak pernah berpikir langsung
dijadikan starter di pertandingan pertama saya mungkin bisa dbilang debut pertama
kali di pertandingan resmi, bahkan teman satu klub saya saat itu yang menjadi petugas table skor
berkata "eh, deka jadi starter" saya hanya bisa tersenyum kecil karna
omongan orang diluar lapangan tentang saya sebelum pertandingan hanya saya anggap angin lalu yang menggangu, Mau marah? Buat
apa? Saya memang pemain yang masih ‘hijau’ saat itu seorang pemain basket
berbadan kurus kering, pendek, dan agak dekil yang tidak pernah sekalipun mengecap sebuah
pertandingan tapi diberikan kesempatan menjadi starter sebuah tim basket sekolah di sebuah pertandingan resmi untuk pertama kali.
Satu
perintah yang dikasi bapak kepada saya dan sangat masih teringat akan itu "Yang
boleh menembak hanya yayan, rendy, dan fadil deka ga boleh"
perintah yang cukup tidak masuk akal, memang mereka bertiga pemain yang bisa dibilang mempunyai skill diatas saya dan sudah pernah mengecap banyak pertandingan saya, ketika tidak dibolehkan menembak saya langsung berkata dalam hati jadi untuk
apa selama ini saya berlatih basket?! hanya untuk menjadi ‘pembantu’ di tim saya?! Heran bercampur marah yang berkecamuk di kepala saya kala itu. tapi, perintah
itu tidak saya gubris saya pun melakukan apa yang tidak dibolehkan oleh bapak bahkan sedikit memaksakan diri dan terjadilah
hal yang mengerikan yaitu dimarahi dan diteriakan di pinggir lapangan menjadi
menu saya di malam itu dan asal tahu saja seorang pak cholid ketika berteriak di tepi lapangan saat latihan atau bertanding kadang mengeluarkan kata-kata yang kuranf pantas dan membuat telinga seakan enggan untuk mendengarnya dan itu sudah menjadi trend beliau kata-kata itulah yang saat itu dikeluarkannya untuk saya, dan ya pertandingan pertama itu kami kalah dan semua itu gara-gara saya,
saya banyak melakukan kesalahan dasar mulai dari passing sampe memaksa shoot
dan pemaksaan-pemaksaan lainnya, kami pun kalah 1 point dari smk immanuel 2 dan
saya menangis saat debut yang saya kira akan lebih mudah ternyata sangat susah
dan apalagi kekalahan itu gara-gara saya dengan semua pemaksaan-pemaksaan beserta kesalhan-kesalahan bodoh yang saya lakukan, sedih? Pasti! siapa yang tidak sedih ketika timnya kalah apalagi di pertandingan pertama! akhirnya saya hanya bisa sedikit menangis dan menyesali pertandingan tadi, diakhir
pertandingan teman-teman pun menyemangati saya yang sedang tertunduk lesu tak terkecuali bapak, ya dia
yang sedari pertandingan tadi memarahi saya bahkan sedikit memaki dengan mengeluarkan kata-kata pedasnya kepada saya mengeluarkan
lelucon didepan saya dan teman-teman sembari bertanya "kamu baru kali ini kan tanding ??,
yaudah santai, laki kok nangis jadi cewek aja sana pake rok!", kata-kata itu cukup membuat saya terhibur dan semangat
kembali untuk menghadapi pertandingan berikutnya.
Di pertandingan kedua kami
melawan sma 9, saya pun sekali lagi dipercayai dijadikan starter di pertandingan ini di
kuarter pertama kami bermain cukup alot sedikit keras, akan tetapi akhirnya kami pun memetik
kemenangan pertama kami, kemenangan yang berharga dan luar biasa buat saya meskipun bukan
terjadi di debut saya, tapi ini tetap menjadi kemenangan pertama saya di karir
basket saya secara resmi yang sangat tidak bisa saya lupakan. Kami pun lolos ke
perdelapan final dengan status runner up grup, di perdelapan final kami harus bertemu dengan smk immanuel 1
sekolah yang sangat disegani di pontianak saat itu, sekolah itu 3 tahun
terakhir ini (sampai 2007) selalu memenangi cup - cup basket yang
diselenggarakan di pontianak mengalahkan musuh berbuyutannya saat itu Sma Santo Petrus Pontianak, bagaimana tidak para pemainnya adalah pemain
kalbar yang mewakili kalbar di Kejurnas (Kejuaraan Nasional) dan mereka juara 3 nasional ketika
itu bahkan tim DKI Jakarta kalah saat itu. Skill mereka rata-rata sudah
mumpuni bahkan sudah level nasional semua, dan sudah jelas kami kalah dengan mereka hanya sempat memberi
perlawanan di kuarter pertama, kami pun keteteran di kuarter berikutnya dan
kami pun harus tertunduk lesu kembali, kekalahan kedua yang terjadi di hidup saya beserta tim dan otomatis membuat kami tereleminasi dari LKIA Cup. tapi bukan berarti kami berkesudahan
disitu masih banyak kompetisi yang akan kita ikuti tentunya dan target kami
pun sekarang berpindah, ada kompetisi nasional dari jawa pos kami pun berlatih
dan berlatih seperti biasa untuk kompetisi yang bernama DBL dan menanggalkan
goresan luka di pertandingan pertama kemarin.
selesai..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar