Rabu, 06 Januari 2016

Goresan Luka Di Pertandingan Pertama

Akhirnya kompetisi LKIA CUP itu pun mulai, kami masuk di grup yang sangat berat yaitu SMK IMMANUEL 2, dan SMA 9. Di pertandingan pertama kami melawan smk immanuel 2, betapa kagetnya saya tidak pernah berpikir langsung dijadikan starter di pertandingan pertama saya mungkin bisa dbilang debut pertama kali di pertandingan resmi, bahkan teman satu klub saya saat itu yang menjadi petugas table skor berkata "eh, deka jadi starter" saya hanya bisa tersenyum kecil karna omongan orang diluar lapangan tentang saya sebelum pertandingan hanya saya anggap angin lalu yang menggangu, Mau marah? Buat apa? Saya memang pemain yang masih ‘hijau’ saat itu seorang pemain basket berbadan kurus kering, pendek, dan agak dekil yang tidak pernah sekalipun mengecap sebuah pertandingan tapi diberikan kesempatan menjadi starter sebuah tim basket sekolah di sebuah pertandingan resmi untuk pertama kali. 

Satu perintah yang dikasi bapak kepada saya dan sangat masih teringat akan itu "Yang boleh menembak hanya yayan, rendy, dan fadil deka ga boleh" perintah yang cukup tidak masuk akal, memang mereka bertiga pemain yang bisa dibilang mempunyai skill diatas saya dan sudah pernah mengecap banyak pertandingan saya, ketika tidak dibolehkan menembak saya langsung  berkata dalam hati jadi untuk apa selama ini saya berlatih basket?! hanya untuk menjadi ‘pembantu’ di tim saya?!  Heran bercampur marah yang berkecamuk di kepala saya kala itu. tapi, perintah itu tidak saya gubris saya pun melakukan apa yang tidak dibolehkan oleh bapak  bahkan sedikit memaksakan diri dan terjadilah hal yang mengerikan yaitu dimarahi dan diteriakan di pinggir lapangan menjadi menu saya di malam itu dan asal tahu saja seorang pak cholid ketika berteriak di tepi lapangan saat latihan atau bertanding kadang mengeluarkan kata-kata yang kuranf pantas dan membuat telinga seakan enggan untuk mendengarnya dan itu sudah menjadi trend beliau kata-kata itulah yang saat itu dikeluarkannya untuk saya, dan ya pertandingan pertama itu kami kalah dan semua itu gara-gara saya, saya banyak melakukan kesalahan dasar mulai dari passing sampe memaksa shoot dan pemaksaan-pemaksaan lainnya, kami pun kalah 1 point dari smk immanuel 2 dan saya menangis saat debut yang saya kira akan lebih mudah ternyata sangat susah dan apalagi kekalahan itu gara-gara saya dengan semua pemaksaan-pemaksaan beserta kesalhan-kesalahan bodoh yang saya lakukan, sedih? Pasti! siapa yang tidak sedih ketika timnya kalah apalagi di pertandingan pertama! akhirnya saya hanya bisa sedikit menangis dan menyesali pertandingan tadi, diakhir pertandingan teman-teman pun menyemangati saya yang sedang tertunduk lesu tak terkecuali bapak, ya dia yang sedari pertandingan tadi memarahi saya bahkan sedikit memaki dengan mengeluarkan kata-kata pedasnya kepada saya mengeluarkan lelucon didepan saya dan teman-teman sembari bertanya "kamu baru kali ini kan tanding ??, yaudah santai, laki kok nangis jadi cewek aja sana pake rok!", kata-kata itu cukup membuat saya terhibur dan semangat kembali untuk menghadapi pertandingan berikutnya. 

Di pertandingan kedua kami melawan sma 9, saya pun sekali lagi dipercayai dijadikan starter di pertandingan ini di kuarter pertama kami bermain cukup alot sedikit keras, akan tetapi akhirnya kami pun memetik kemenangan pertama kami, kemenangan yang berharga dan luar biasa buat saya meskipun bukan terjadi di debut saya, tapi ini tetap menjadi kemenangan pertama saya di karir basket saya secara resmi yang sangat tidak bisa saya lupakan. Kami pun lolos ke perdelapan final dengan status runner up grup, di perdelapan final kami harus bertemu dengan smk immanuel 1 sekolah yang sangat disegani di pontianak saat itu, sekolah itu 3 tahun terakhir ini (sampai 2007) selalu memenangi cup - cup basket yang diselenggarakan di pontianak mengalahkan musuh berbuyutannya saat itu Sma Santo Petrus Pontianak, bagaimana tidak para pemainnya adalah pemain kalbar yang mewakili kalbar di Kejurnas (Kejuaraan Nasional) dan mereka juara 3 nasional ketika itu bahkan tim DKI Jakarta kalah saat itu. Skill mereka rata-rata sudah mumpuni bahkan sudah level nasional semua, dan sudah jelas kami kalah dengan mereka hanya sempat memberi perlawanan di kuarter pertama, kami pun keteteran di kuarter berikutnya dan kami pun harus tertunduk lesu kembali, kekalahan kedua yang terjadi di hidup saya beserta tim dan otomatis membuat kami tereleminasi dari LKIA Cup. tapi bukan berarti kami berkesudahan disitu masih banyak kompetisi yang akan kita ikuti tentunya dan target kami pun sekarang berpindah, ada kompetisi nasional dari jawa pos kami pun berlatih dan berlatih seperti biasa untuk kompetisi yang bernama DBL dan menanggalkan goresan luka di pertandingan pertama kemarin.



selesai..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar