Minggu, 10 Januari 2016

Semifinal Pertama Yang Membanggakan

Terlalu banyak kenangan ataupun pengalaman bertanding ketika SMA akan tetapi karna keterbatasan dalam hal mengingat saya enggan untuk menuliskan kisah-kisahnya karena tidak mungkin menceritakannya setengah-setengah mungkin suatu saat nanti  saya berkumpul lagi dengan teman satu tim saya ketika bersekolah dulu saya bisa mengingat dan menuliskannya disini, untuk sekarang saya akan menuliskan sebuah pengalaman yang tidak pernah akan saya lupakan, pengalaman yang membuat saya menangis terharu karena merindui masa-masa itu.
regrads,

Deka Indo Astra Putra



Setelah LKIA CUP usai kami pun latihan kembali untuk menyambut kompetisi nasional yang baru pertama kali diadakan di pontianak yaitu DBL 2008. Kompetisi ini sangat istimewa karna kompetisi ini bukan kompetisi yang dibuat oleh orang - orang lokal di pontianak seperti biasanya, kompetisi ini dibuat oleh Jawa Pos yang langsung dari surabaya, kabarnya kompetisi ini sudah berjalan dari tahun 2004 tetapi hanya sebatas di surabaya dan yang membuat istimewa dari DBL ini adalah "terlalu banyak aturan", yah mungkin itu secara bahasa kasarnya tapi sebenarnya aturan atau sistem tersebut untuk mendisiplinkan sebuah tim baik dari pelatih sampai ke pemain, dan aturan ini sudah dipakai di amerika sana seperti setiap pelatih dan official harus mengenakan baju kemeja panjang, dasi, jas, celana kain dan sepatu pantofel hitam begitu juga di pemain dimana baju yang ada nama masing-masing haruslah sesuai dengan akta kelahiran karena pernah sekolah kami terpaksa menggunakan baju yang disediakan panitia karena satu pemain kami menggunakan nama panggilan yang tidak sesuai akta kelahiran, kami juga diberikan sistem khusus bernama "student athlete" dimana student dulu baru athlete membuat pemain yang tidak naik kelas dan pemain yang sudah kelas tiga tidak akan bisa mengikuti kompetisi ini belum lagi hadiah yang menggiurkan dari DBL yaitu tim yang juara akan ke surabaya dan diberikan pelatihan disana langsung oleh pemain NBA! belum lagi pemberitaan media dari lokal (Pontianak Pos) hingga nasional  (Jawa Pos) akan memuat pertandingan kita dan dengan tak langsung membuat nama kita secara pribadi ataupun tim juga akan dikenal dan yang paling penting adalah pendaftarannya GRATIS!!, ISTIMEWA!. 


Karna itu kompetisi ini sangatlah istimewa buat sekolah-sekolah di pontianak, akan tetapi secara sudut pandang istimewa kami kompetisi ini untuk menunjukkan jati diri kami sebagai tim bola basket Muhammadiyah karna kami selalu dianggap tim rendah, mungkin buat saya masih bagus hanya dipandang sebelah mata, tapi kami tidak dipandang dan tidak didengarkan ibarat orang yang menutup kedua matanya dan juga menutup telinganya, meyakitkan! bahkan teman saya sempat beradu mulut ketika technical meeting, kami dibilang tidak akan masuk semifinal hal itu cukup menyakitkan saya dan teman-teman saya, tapi apa mau di kata kami hanya tim underdog yang selalu direndahkan oleh sekolah-sekolah yang hebat, kami hanya bisa menunduk dan menunduk, tapi kami sepakat akan membuktikan nanti dilapangan !!.


Hari yang ditunggu-tunggu pun akhirnya datang juga, kompetisi dan pertandingan sudah didepan mata kami pun menyatukan hati dan pikiran kami hanya untuk kompetisi DBL ini, dan tidak memikirkan yang tidak perlu seperti kejadian adu mulut ketika technical meeting kemarin. Di pertandingan pertama kami, kami melawan sma 3 kami belum bertemu mereka sekalipun kami pun buta kekuatan mereka yang kami dengar mereka memiliki pemain yang cukup hebat disana. Yang cukup membuat kami merinding di DBL adalah cara masuknya pemain-pemain ke lapangan,di kompetisi-kompetisi lain pada saat tahun 2008 tidak ada yang seperti di DBL, di DBL kami diatur bagaimana cara masuk ke lapangan, membuat barisan dan langsung menyanyikan lagu INDONESIA RAYA !! kembali saya katakan ISTIMEWA!!, hal yang sangatlah langka terjadi di kompetisi antar sekolah saat itu dan jujur sangat membuat saya merinding kala itu, karena saya belum pernah menyanyikan lagu kebangsaan sebelum bertanding saat itu, LUAR BIASA perasaan saya waktu itu. Setelah menyanyikan lagu kebangsaan, kami pun melakukan pemanasan teman-teman satu tim saya sangat luar biasa semangatnya karena dukungan 300 suporter yang mendukung kami dengan gaya unik mereka mereka banyak yang memakai topeng kertas dan bersorak heboh bersama-sama di tribun diiringi lambaian bendera sekolah. Suporter kami memang dikenal heboh, banyak, dan paling unik saat itu, bahkan commisioner DBL Pak Azrul Ananda mengatakan bahwa Sma Muhammadiyah adalah sekolah yang suporternya paling unik dan paling rame. 


Pertandingan pun dimulai di kuarter pertama kami bermain alot kami mungkin masih tegang karna ini pertandingan pertama kami apalagi ini disaksikan suporter yang banyak, kami pastinya dituntut bermain bagus dan memberi kemenangan buat tim Sma Muhammadiyah. Alhamdulillah kami pun menang dan skor 45-10 di pertandingan pertama kami dan berhak maju ke babak selanjutnya, oh iya sistem DBL ini adalah sistem gugur yang dimana ketika kalah berarti tereleminasi dan tidak bisa melanjutkan perjuangan di kompetisi ini. Di pertandingan berikutnya kami melawan Sma Gembala Baik kami pun belum pernah bertemu dengan mereka, Sma Gembala Baik mempunyai sejarah basket yang hebat, mereka kerap melahirkan pemain-pemain hebat, salah satunya pun sekarang bermain satu tim dengan saya di tim hukum bahkan menjadi roommate haha, skillnya yang sangatlah luar biasa hebatnya membuat saya selalu bertukar cerita dan saran dengannya. Melawan Sma Gembala Baik saya lupa berapa skornya yang saya ingat pertandingan berjalan sengit tapi akhirnya tim kami keluar sebagai pemenangnya dan sekali lagi kami berhak lolos ke babak selanjutnya.


Di pertandingan berikutnya kami mendapat lawan yang sangat berat yaitu Smk Immanuel 1 pontianak, mungkin lebih tepatnya kami bertemu lagi karna di LKIA CUP kami pernah bertemu mereka dan kalah kala itu, kami pun sangat takut dan cemas ketika itu karena biarpun mereka tidak diperkuat lagi dengan pemain-pemain kejurnasnya (karena sudah kelas 3)  mereka tetap tim yang diprediksi ke final bahkan juara !!, hari itu pun tiba saya menyebutnya HARI PENENTUAN menang kami akan menyamakan rekor pertemuan kami dan melenggang ke semifinal, atau kalah dan melukai perasaan suporter kami, DO OR DIE!!. tapi, kami tidak ingin menyerah begitu saja semangat kami malah terpacu, bahkan semangat kami lebih terpacu ketika suporter yang datang memenuhi 2 tribun di gor !!, dengan seragam sekolah batik Muhammadiyah mereka semua pergi ke gor dan mendukung kami, memberi chant-chant seakan mereka menonton konser JKT48 hehe, datang juga guru-guru dan kepala sekolah kami karena mereka semua berharap kami bisa lolos ke semifinal untuk pertama kalinya dalam sejarah basket Muhamadiyah. Di quarter 1 skor 2-6 untuk keunggulan kami, di quarter 2 Smk Immanuel 1 lebih menggencar serangan mereka mengejar perolehan poin kami lewat david, andi dan stephanus. Sedangkan kami menambah 5 point melalui saya dan yayan, skor imbang 11-11 menyudahi quarter 2. Di quarter 3 mereka menambah 5 point dan kami hanya 4 point skor 16-15 untuk keunggulan mereka. Unggul tipis tidak membuat kami menyurutkan semangat kami apalagi dukungan suporter muhammadiyah yang sangat luar biasa dengan teriakan-teriakan dukungan mereka membuat kami termotivasi dan terus bekerja keras. Semangat juang kami pun akhirnya membuahkan hasil, di quarter penentuan mereka hanya bisa mencetak 2 angka sedangkan kami menambah 11 poin. dan menyudahi skor  dengan skor 27-18, kami pun langsung berlari ke arah suporter yang terus mendukung kami dan menunduk kepada mereka yang terus berteriak MUHAMMADIYAH..MUHAMMADIYAH saking hebohnya kami kabarnya masuk headline Jawa Pos dan Pontianak Pos dengan judul "SMUM 1 TUMBANGKAN SI NAMA BESAR " dan ironisnya mereka tumbang dengan kami yang sangat tidak diunggulkan dan hasilnya sangatlah diluar dugaan dan membuat orang membuka mata buat tim kami.

 




Sukses kami melenggang ke semifinal pun telah ditunggu Sma Santo Petrus. Di pertandingan tersebut sekali lagi kami membuat GOR heboh dengan suporter kami 2 tribun lebih seperti menjadi milik Sma muhammdiyah, dan ada cerita menarik ketika sedang berlangsung pertandingan semifinal lainnya sebelum kami, kami memutuskan untuk menonton pertandingan tersebut sembari menenangkan pikiran dan juga untuk melihat kekuatan lawan yang mungkin kita lawan di final sebelum bertanding, ketika masuk ke GOR Pangsuma kami ditanyai polisi yang berjaga dan bapak-bapak serta ibu-ibu yang tidak kami kenal pertanyaannya sama "kalian dari muhammadiyah ya? harus menang ya kalahin petrus pokoknya harus menang" bisa kalian bayangkan perasaan kami saat itu? silahkan kalian bayangkan dan deskripsikan sendiri buat kami saat itu kata-kata tidak akan cukup untuk mendeskripsikannya hanya senyuman dan kata "insyaallah" yang kami balas saat itu, kami yang melawan tim kuat yang diprediksikan akan menjadi juara yaitu sma Santo Petrus pun menjadi lebih termotivasi dan berupaya akan meraih kemenangan, Pertandingan pun dimulai sangat seru! serangan demi serangan dilancarkan kedua tim, suporter kedua tim saling membalas dukungan untuk menyemangati kedua tim, tapi sayang di tengah-tengah pertandingan yayan berkelahi dengan panitia karena bermaksud melerai yayan yang melakukan kontak fisik dengan pemain petrus, dan membuat suporter kami turun ke lapangan pertandingan pun dihentikan dan kabarnya dilanjutkan besok tanpa penonton, keesokan harinya kami pun bertanding lagi dan sebelum pertandingan kami bergandengan tangan bersama-sama di tengah lapangan diikuti juga commisioner DBL Azrul Ananda. Hasilnya kami pun melanjutkan pertandingan pertandingan yang tentunya tidak bersemangat buat kami, kami pun kalah dengan skor 60-28 tapi kami kalah dengan KEPALA TEGAK kami berhasil menghentikan dominasi sekolah-sekolah yang hebat dalam basket dan kami bukan pemain yang kalah sebelum perang, kami terus mencoba dan bukan melarikan diri dan KALAH SEBELUM BERTANDING.




Selesai...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar